Wednesday, May 15, 2013

Change the Family or the World?

“What can you do to promote world peace? Go home and love your family.” - Mother Teresa


Bercita-cita menjadi sosok yang mampu merubah dunia adalah impian yang tinggi. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya, contoh sosok yang mampu adalah albert einstein, adolf hitler, mother teresa dan masih banyak lainnya. Bercita-cita merubah dunia adalah baik, tapi apakah semua orang bisa melakukannya? 
Yang ingin saya katakan daripada memikirkan hanya untuk merubah dunia pernahkah kita berpikir dalam lingkungan terkecil kita yaitu merubah keluarga kita, adakah kita berkeinginan merubah keluarga kita menjadi lingkungan yang lebih baik? lebih baik dalam spiritual, ekonomi, kesehatan, tempat kita tinggal, persahabatan, bahkan cinta kasih.Menurut saya itulah yang harus kita lakukan, merubah diri untuk menjadi peduli terhadap keluarga kita masing-masing.

Berikut ada sebuah cerita :
Ada seorang pria muda yang sangat berjiwa besar, ketika remaja dia mempunyai cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin mengubah dunia. Masa remajanya pun mulai dia dedikasikan untuk proses perubahan itu, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, sampailah ia di usia yang ke-20 tahun. Sungguh kekecewaan yang dia dapat, dunia tidak berubah sedikitpun. Pria ini pun berpikir, mungkin cita-cita saya terlalu besar. Dia kemudian mengubah perjuangannya, dari ingin mengubah dunia, dia berniat mengubah negaranya saja. Proses pun berjalan, ketika dia berusia 40 tahun dan sudah berkeluarga, negaranya pun tidak berubah sedikitpun.
Dengan perasaan kecewa, tapi tidak putus asa, pria ini kemudian kembali berpikir, mungkin mengubah negara masih terlalu besar untuk saya, kalau begitu saya akan berjuang ke wilayah yang lebih kecil, saya ingin mengubah kota saya saja. Dengan semangat baru, pria ini pun berjuang untuk mengubah kotanya. Ketika usianya yang semakin hari semakin tua, kotanya tidak juga mengalami perubahan.
Karena pria ini begitu sibuk dengan perjuangan mengubah kotanya, keluarganya pun menjadi terlantar dan jadi berantakan. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, pria ini pun merasa kelelahan. Dia kemudian meninggalkan perjuangannya untuk mengubah kota, dan mencoba memperbaiki keadaan keluarganya yang telah kacau balau. Tahun pun berlanjut, dan si pria yang sudah menjadi kakek-kakek ini pun akhirnya meninggal. Dia tidak berhasil mengubah keluarganya.

Jadi apa apa yang bisa diambil dari cerita diatas? rubah cara pandang mulai dari yang terkecil dan sederhana, rubah diri sendiri, keluarga, dan kemungkinan kita bisa merubah kota hingga dunia :D. Hidup adalah sebuah pilihan dan tidak akan berubah selama kita tidak melakukan perubahan mendasar dan besar, semua dimulai dari pemikiran tapi tanpa tindakan tidak ada kekuatan untuk sebuah perubahan. MARI BERUBAH.