“What can you do to promote world peace? Go home and love your family.”
-
Mother Teresa
Bercita-cita menjadi sosok yang mampu merubah dunia adalah impian yang tinggi. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya, contoh sosok yang mampu adalah albert einstein, adolf hitler, mother teresa dan masih banyak lainnya. Bercita-cita merubah dunia adalah baik, tapi apakah semua orang bisa melakukannya?
Yang ingin saya katakan daripada memikirkan hanya untuk merubah dunia pernahkah kita berpikir dalam lingkungan terkecil kita yaitu merubah keluarga kita, adakah kita berkeinginan merubah keluarga kita menjadi lingkungan yang lebih baik? lebih baik dalam spiritual, ekonomi, kesehatan, tempat kita tinggal, persahabatan, bahkan cinta kasih.Menurut saya itulah yang harus kita lakukan, merubah diri untuk menjadi peduli terhadap keluarga kita masing-masing.
Berikut ada sebuah cerita :
Ada seorang pria muda yang sangat berjiwa besar, ketika remaja dia
mempunyai cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin mengubah dunia. Masa
remajanya pun mulai dia dedikasikan untuk proses perubahan itu, hari
berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun
berganti tahun, sampailah ia di usia yang ke-20 tahun. Sungguh
kekecewaan yang dia dapat, dunia tidak berubah sedikitpun. Pria ini pun
berpikir, mungkin cita-cita saya terlalu besar. Dia kemudian mengubah
perjuangannya, dari ingin mengubah dunia, dia berniat mengubah negaranya
saja. Proses pun berjalan, ketika dia berusia 40 tahun dan sudah
berkeluarga, negaranya pun tidak berubah sedikitpun.
Dengan perasaan kecewa, tapi tidak putus asa, pria ini kemudian
kembali berpikir, mungkin mengubah negara masih terlalu besar untuk
saya, kalau begitu saya akan berjuang ke wilayah yang lebih kecil, saya
ingin mengubah kota saya saja. Dengan semangat baru, pria ini pun
berjuang untuk mengubah kotanya. Ketika usianya yang semakin hari
semakin tua, kotanya tidak juga mengalami perubahan.
Karena pria ini begitu sibuk dengan perjuangan mengubah kotanya,
keluarganya pun menjadi terlantar dan jadi berantakan. Di usianya yang
sudah tidak muda lagi, pria ini pun merasa kelelahan. Dia kemudian
meninggalkan perjuangannya untuk mengubah kota, dan mencoba memperbaiki
keadaan keluarganya yang telah kacau balau. Tahun pun berlanjut, dan si
pria yang sudah menjadi kakek-kakek ini pun akhirnya meninggal. Dia
tidak berhasil mengubah keluarganya.
Jadi apa apa yang bisa diambil dari cerita diatas? rubah cara pandang mulai dari yang terkecil dan sederhana, rubah diri sendiri, keluarga, dan kemungkinan kita bisa merubah kota hingga dunia :D. Hidup adalah sebuah pilihan dan tidak akan berubah selama kita tidak
melakukan perubahan mendasar dan besar, semua dimulai dari pemikiran
tapi tanpa tindakan tidak ada kekuatan untuk sebuah perubahan. MARI BERUBAH.